PERKEMBANGAN
MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DI SEKOLAH
Dosen
Pengampu:
RATNAWATI
SUSANTO , Dr.MM,M.Pd
Disusun oleh:
Alvany Dwi Puspa Putri
NIM: 20181101111
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PGSD
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya, sehingga makalah yang berjudul “PERKEMBANGAN
MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DI SEKOLAH” telah terselesaikan dengan baik, dan kini tengah berada di depan pembaca
sekalian.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah untuk memberikan wawasan kepada pembaca mengenai bagaimana cara
meningkatkan atau mengembangkan minat belajar peserta didik di sekolah. Melalui
metode-metode yang akan penulis bahas, penulis berharap dapat memotivasi
pembaca untuk menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.
Makalah
ini tentu dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari pihak lain juga.
Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ratnawati
Susanto, Dr.MM,M.Pd selaku pengampu mata kuliah Psikologi
Perkembangan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
semua pihak. Selain itu, penulis berharap agar pembaca tidak sungkan memberi
masukan berupa kritik dan saran yang membangun, karena penulis sadari bahwa
makalah ini masih belum sempurna.
Jakarta, 30 Agustus 2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pendidikan bukanlah hal yang asing dikalangan
masyarakat. Beberapa masyarakat beranggapan bahwa Pendidikan adalah untuk mencari ilmu. Banyak orang tua
menginginkan anaknya menimba ilmu sebanyaknya. Hal ini yang menyebabkan orang
tua menginginkan anaknya masuk dalam kegiatan belajar di sekolah agar mereka
mendapatkan Pendidikan yang layak. Pada dasarnya di Indonesia memiliki beberpa
jenjang pendidikan, seperti PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), SD (Sekolah
Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMA (Sekolah Menengah Atas) dan atau
SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, seorang
peserta didik akan mendapatkan pelajaran sesuai kurikulum yang berlaku. Dalam
hal ini peserta didik diharapkan dapat mengalami perkembangan secara intelektual.
Peserta didik harus siap menghadapi kegiatan belajar mengajar di sekolah, jika peserta
didik kurang siap, maka akan menghambat kualitas belajar. Hal ini juga perlu peran pendidik agar
menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif (Kurni & Susanto, 2018).
2.
Tujuan
-
Mengetahui perkembangan belajar peserta
didik di sekolah
-
Mengetahui metode belajar agar peserta
didik dapat mengembangkan minat belajar
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Perkembangan Belajar Peserta Didik
di Sekolah
Dalam perkembangan belajar peserta didik di
sekolah, kita mengetahui bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan peserta didik,
maka semakin bertambah tingkat kesulitannya. Hal ini membuat setiap peserta
didik semakin merasa kesulitan dalam belajar. Banyak peserta didik yang
mengeluh pelajaran yang mereka pelajari semakin sulit karena mereka mempelajari
materi baru setiap minggunya. Hal ini yang membuat beberapa peserta didik
merasa tidak siap dalam menghadapi materi-materi baru sehingga peserta didik
memiliki minat belajar yang kurang, mereka tidak mengalami perkembangan yang
signifikan. Hal ini menuntut seorang pendidik agar memiliki keterampilan dalam
pembelajaran yang ia berikan kepada peserta didiknya. Dengan keterampilan
pendidik dalam menyampaikan materi, maka proses pembelajaran menjadi efektif serta
materi yang disampaikan akan mudah dipahami (Kurni & Susanto, 2018). Dengan
demikian perkembangan belajar anak semakin meningkat.
2.
Metode Belajar Agar Peserta Didik Dapat
Mengembangkan Minat Belajar
Beberapa
metode yang dapat dilakukan pendidik agar meningkatkan minat belajar peserta
didik yaitu sebagai berikut:
a.
Membangun Suasana Belajar Yang
Menyenangkan.
Peserta didik akan bertambah minat
belajar apabila suasana belajar menyenangkan. Hal ini pendidik yang berbeparan
penting dalam membangun suasana belajar yang menyenangkan. Pendidik dapat
menggunakan metode ice breaker sebelum belajar. Metode ini dapat
mencairkan suasana belajar yang terkesan membosankan. Pendidik juga dapat
mengubah metode belajar yang monoton menjadi menyenangkan, seperti menonton
film edukatif, belajar di luar kelas, dan lain sebagainya.
b.
Memberi Penghargaan dan Hukuman
Beberapa
peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar. Hal ini disebabkan kurangnya
motivasi dalam belajar. Pendidik dapat meningkatkan motivasi belajar peserta
didik. Dengan motivasi yang tinggi peserta didik diharapkan menyadari bahwa
sekolah bukan hanya rutinitas tetapi juga kebutuhan untuk dirinya. Pendidik dapat memotivasi peserta didik dengan
memberikan penghargaan dan hukuman kepada peserta didik. Selain memotivasi
peserta didik, mereka juga dapat disiplin dalam hal belajar. Pemberian
penghargaan kepada peserta didik dapat dilakukan ketika mereka dapat menjawab
dengan benar pertanyaan atau soal yang diberikan pendidik. Penghargaan dapat
diberikan berupa bintang, dan apabila peserta didik mengumpulkan banyak bintang
dan mencapai target yang ditentukan, pendidik dapat memberikan hadiah kecil
berupa peralatan tulis dan hadiah lainnya. Hukuman dapat dilakukan ketika peserta didik
tidak disiplin dalam belajar atau melanggar peraturan, seperti tidak
mengerjakan PR, tidak dapat tenang ketika kegiatan belajar mengajar sedang
berlangsung, dan pelanggaran lainnya. Pendidik dapat memberi hukuman berupa
membersihkan papan tulis, menulis tugas secara berulang ketika tidak
mengerjakan PR, dan lain sebagainya. Tujuan dibuatnya hukuman agar peserta
didik merasa jera dan tidak mengulanginya kembali (Melinda & Susanto, 2018).
BAB III
KESIMPULAN
Semakin tinggi jenjang pendidikan
semakin bertambah tingkat kesulitannya. Hal ini membuat peserta didik kesulitan
dalam meningkatkan dan mengembangkan kualitas belajarnya. Kurangnya motivasi
belajar juga menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas belajar. Pendidik
berperan dalam memberi motivasi kepada peserta didik. Selain itu pendidik juga
dapat mengubah metode belajar yang monoton menjadi menyenangkan dengan
melakukan berbagai kegiatan-kegiatan yang membuat suasana belajar menyenangkan.
Pendidik juga dapat memberikan penghargaan kepada anak yang dapat mengikuti
pelajaran dengan baik dan memberi hukuman kepada anak yang tidak memtuhi
peraturan yang berlaku di sekolah. Dengan adanya metode ini diharapkan dapat
mengembangkan minta belajar peserta didik, serta dapat memberi motivasi kepada
peserta didik untuk lebih maju.
DAFTAR PUSTAKA
Kurni, D. K., & Susanto, R. (2018). Pengaruh Keterampilan
Manajemen Kelas Terhadap Kualitas Proses Pembelajaran Di Sekolah Dasar Pada
Kelas Tinggi. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(1),
39–45.
Melinda, I., & Susanto, R. (2018). Pengaruh Reward dan
Punishment Terhadap Motivasi Belajar Siswa. International Journal of
Elementary Education, 2(2), 81–86. Retrieved from
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IJEE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar