Jumat, 30 Agustus 2019

Makalah Psikologi Perkembangan


PERKEMBANGAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DI SEKOLAH


Dosen Pengampu:
RATNAWATI SUSANTO , Dr.MM,M.Pd
Disusun oleh:
Alvany Dwi Puspa Putri
NIM: 20181101111

UNIVERSITAS ESA UNGGUL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PGSD
2019









KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya, sehingga makalah yang berjudul “PERKEMBANGAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DI SEKOLAH” telah terselesaikan dengan baik, dan kini tengah berada di depan pembaca sekalian.

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan kepada pembaca mengenai bagaimana cara meningkatkan atau mengembangkan minat belajar peserta didik di sekolah. Melalui metode-metode yang akan penulis bahas, penulis berharap dapat memotivasi pembaca untuk menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.
Makalah ini tentu dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari pihak lain juga. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ratnawati Susanto, Dr.MM,M.Pd selaku pengampu mata kuliah Psikologi Perkembangan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak. Selain itu, penulis berharap agar pembaca tidak sungkan memberi masukan berupa kritik dan saran yang membangun, karena penulis sadari bahwa makalah ini masih belum sempurna.

Jakarta, 30 Agustus 2019


Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
     Pendidikan bukanlah hal yang asing dikalangan masyarakat. Beberapa masyarakat beranggapan bahwa Pendidikan adalah  untuk mencari ilmu. Banyak orang tua menginginkan anaknya menimba ilmu sebanyaknya. Hal ini yang menyebabkan orang tua menginginkan anaknya masuk dalam kegiatan belajar di sekolah agar mereka mendapatkan Pendidikan yang layak. Pada dasarnya di Indonesia memiliki beberpa jenjang pendidikan, seperti PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMA (Sekolah Menengah Atas) dan atau SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, seorang peserta didik akan mendapatkan pelajaran sesuai kurikulum yang berlaku. Dalam hal ini peserta didik diharapkan dapat mengalami perkembangan secara intelektual. Peserta didik harus siap menghadapi kegiatan belajar mengajar di sekolah, jika peserta didik kurang siap, maka akan menghambat kualitas belajar.  Hal ini juga perlu peran pendidik agar menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif (Kurni & Susanto, 2018).

2.      Tujuan
-          Mengetahui perkembangan belajar peserta didik di sekolah
-          Mengetahui metode belajar agar peserta didik dapat mengembangkan minat belajar




BAB II
PEMBAHASAN

1.      Perkembangan Belajar Peserta Didik di Sekolah
     Dalam perkembangan belajar peserta didik di sekolah, kita mengetahui bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan peserta didik, maka semakin bertambah tingkat kesulitannya. Hal ini membuat setiap peserta didik semakin merasa kesulitan dalam belajar. Banyak peserta didik yang mengeluh pelajaran yang mereka pelajari semakin sulit karena mereka mempelajari materi baru setiap minggunya. Hal ini yang membuat beberapa peserta didik merasa tidak siap dalam menghadapi materi-materi baru sehingga peserta didik memiliki minat belajar yang kurang, mereka tidak mengalami perkembangan yang signifikan. Hal ini menuntut seorang pendidik agar memiliki keterampilan dalam pembelajaran yang ia berikan kepada peserta didiknya. Dengan keterampilan pendidik dalam menyampaikan materi, maka proses pembelajaran menjadi efektif serta materi yang disampaikan akan mudah dipahami (Kurni & Susanto, 2018). Dengan demikian perkembangan belajar anak semakin meningkat.

2.      Metode Belajar Agar Peserta Didik Dapat Mengembangkan Minat Belajar
     Beberapa metode yang dapat dilakukan pendidik agar meningkatkan minat belajar peserta didik yaitu sebagai berikut:
a.       Membangun Suasana Belajar Yang Menyenangkan.
       Peserta didik akan bertambah minat belajar apabila suasana belajar menyenangkan. Hal ini pendidik yang berbeparan penting dalam membangun suasana belajar yang menyenangkan. Pendidik dapat menggunakan metode ice breaker sebelum belajar. Metode ini dapat mencairkan suasana belajar yang terkesan membosankan. Pendidik juga dapat mengubah metode belajar yang monoton menjadi menyenangkan, seperti menonton film edukatif, belajar di luar kelas, dan lain sebagainya.
b.      Memberi Penghargaan dan Hukuman
     Beberapa peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar. Hal ini disebabkan kurangnya motivasi dalam belajar. Pendidik dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Dengan motivasi yang tinggi peserta didik diharapkan menyadari bahwa sekolah bukan hanya rutinitas tetapi juga kebutuhan untuk dirinya.  Pendidik dapat memotivasi peserta didik dengan memberikan penghargaan dan hukuman kepada peserta didik. Selain memotivasi peserta didik, mereka juga dapat disiplin dalam hal belajar. Pemberian penghargaan kepada peserta didik dapat dilakukan ketika mereka dapat menjawab dengan benar pertanyaan atau soal yang diberikan pendidik. Penghargaan dapat diberikan berupa bintang, dan apabila peserta didik mengumpulkan banyak bintang dan mencapai target yang ditentukan, pendidik dapat memberikan hadiah kecil berupa peralatan tulis dan hadiah lainnya.  Hukuman dapat dilakukan ketika peserta didik tidak disiplin dalam belajar atau melanggar peraturan, seperti tidak mengerjakan PR, tidak dapat tenang ketika kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung, dan pelanggaran lainnya. Pendidik dapat memberi hukuman berupa membersihkan papan tulis, menulis tugas secara berulang ketika tidak mengerjakan PR, dan lain sebagainya. Tujuan dibuatnya hukuman agar peserta didik merasa jera dan tidak mengulanginya kembali (Melinda & Susanto, 2018).


BAB III
KESIMPULAN

          Semakin tinggi jenjang pendidikan semakin bertambah tingkat kesulitannya. Hal ini membuat peserta didik kesulitan dalam meningkatkan dan mengembangkan kualitas belajarnya. Kurangnya motivasi belajar juga menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas belajar. Pendidik berperan dalam memberi motivasi kepada peserta didik. Selain itu pendidik juga dapat mengubah metode belajar yang monoton menjadi menyenangkan dengan melakukan berbagai kegiatan-kegiatan yang membuat suasana belajar menyenangkan. Pendidik juga dapat memberikan penghargaan kepada anak yang dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan memberi hukuman kepada anak yang tidak memtuhi peraturan yang berlaku di sekolah. Dengan adanya metode ini diharapkan dapat mengembangkan minta belajar peserta didik, serta dapat memberi motivasi kepada peserta didik untuk lebih maju.


DAFTAR PUSTAKA

Kurni, D. K., & Susanto, R. (2018). Pengaruh Keterampilan Manajemen Kelas Terhadap Kualitas Proses Pembelajaran Di Sekolah Dasar Pada Kelas Tinggi. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2(1), 39–45.
Melinda, I., & Susanto, R. (2018). Pengaruh Reward dan Punishment Terhadap Motivasi Belajar Siswa. International Journal of Elementary Education, 2(2), 81–86. Retrieved from https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/IJEE


Tidak ada komentar:

Posting Komentar